Maulana Khalid mengangkat dan mengutus khalifahnya, ‘Abdallah Al-Arzinjani (yaitu seorang Kurdi atau Turki dari Erzincan di Turki tengah), untuk menyebarkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Makkah. ‘Abdallah Al-Arzinjani, selanjutnya dikenal dengan nama Syekh Abdullah al Affandi al Makki, kemudian membangun sebuah zawiyah di Jabal Abu Qubais yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari Ka’bah.
Jabal Qubais menjadi tempat bertahta Syekh Abdullah al Afandi, beliau dikenal sebagai wali Allah yang zuhud akan dunia dan sangat kasih akan zat Allah ta’ala dan menjadi kepala sekalian guru-guru di dalam negeri Makkah al Musyarrafah
Syekh Abdullah Affandi mempunyai beberapa murid dari Indonesia, salah satu muridnya yang terkenal adalah Syekh Ismail Minangkabawi al Khalidi penyebar Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Tanah Melayu. Syekh Ismail Minangkabawi al Khalidi sering pula disebut dengan Syekh Ismail al Barusi (Burusi), namanya sering dimunculkan sebagai ahli silsillah dari beberapa Syekh Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di nusantara
Syekh Abdullah Affandi mengangkat 2 khalifah yang menonjol di Makkah, yaitu:
- Syekh Sulaiman al Qarimi, yang melanjutkan sebagai pimpinan di Jabal Qubais.
- Syekh Yahya al Daghistani, yang selanjutnya mengangkat anaknya, Syekh Khalil Hamdi sebagai penerusnya. Syekh Khalil Hamdi menulis kitab berjudul Irsyad Al-Raghibin dan diterbitkan di Istanbul pada tahun 1307/ 1889-90. Syekh Khalil Hamdi hidup sezaman dengan Syekh Sulaiman Zuhdi.
Dari Syekh Abdullah Affandi rahasia suci turun kepada penghulu sekalian khalifah yang mempunyai keramat yang nyata yaitu, Syekh Sulaiman al-Qarimi.